Kamis, 08 Januari 2015

Cerpen Tentang Etika Profesi



                                                KEGAGALAN

Tok... tok... tok....
bunyi pintu yang kencang  membangunkan dari tidurnya yang lelap
pandu langsung melihat jam di mejanya dan ternyata waktu telah menunjukkan pukul 06.00 pagi. ia sontak berdiri dari ranjangnya itu dan segera menuju kamar mandi bersiap mandi dan sarapan. Pagi ini pandu bangun kesiangan lagi dan terburu-buru untuk pergi bekerja. Saat di dalam kereta ia baru ingat ada berkas yang tertinggal di rumahnya, rasa kesalpun bertambah saat kereta penuh  sesak dan ia sulit untuk bergerak.
Pukul 08.00 ia tiba di kantornya di daerah Jakarta Selatan. pekerjaan pandu adalah seorang auditor. Sebagai auditor banyak yang harus ia kerjakan sampai-sampai sering pulang larut malam maupun pagi, kesehatannya juga kadang terganggu sehingga mudah sakit. Tapi sosok pandu sagatlah kuat dan bekerja keras dalam bekerja.
kedubruuukkk..
Tumpukan kertas-kertas dan berkas-berkas ia tempatkan di mejanya. Ia harus mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan yang deadlinenya 2 minggu lagi. Dengan sigap ia harus segera menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu dan  rasa lelahpun menghampiri laki-laki itu. wajahnya melihat ke arah tangan kirinya dan dilihatlah jam 21.00, pekerjaannya belum selesai juga. Akhirnya ia membawa pulang sebagai bekal pekerjaan di rumah.
2 minggu sudah ia lewati berkutik mengaudit laporan keuangan itu dan syukurlah selesai tepat pada waktunya. Langsung laporan itu di berikan pandu ke perusahaan. Sore itu ia mendapati seorang tamu laki-laki yang umurnya terlihat lebih muda dari pandu . Kedatangan laki-laki itu bertemu pandu karena ingin mengetahui tentang informasi perusahaan yang baru  saja ia audit, bahkan ia meminta laporan keuangan yang telah di audit. Pria itu mengaku di utus atasannya dari  perusahaan yang bersangkutan. Tanpa berfikir panjang laki-laki berkulit sawo mateng ini langsung memberikan informasi-informasi yang pria itu minta.
Ia baru sadar akan kerahasiaan suatu laporan keuangan saat pulang kerja menuju rumahnya.  pandu ternyata sudah melanggar salah satu etika profesi akuntan. Seharusnya ia tidak dengan mudah percaya terhadap orang, harus profesional dan bertanggung jawab. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Dalam kode etik Etika profesi akuntan telah diatur bagaimana seharusnya para akuntan bertindak. Akan tetapi pada kenyataannya, selalu ada penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan oleh para akuntan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar